Desa Sarikemuning, Lumajang. Dalam memeriahkan Tahun Baru Hijriyah 1444, Desa Sarikemuning, menggelar pawai obor pada Sabtu malam (30/7/2022). Desa ini memiliki empat dusun, yaitu Dusun Maduran, Brak, Krajan dan Darungan. Desa yang juga memiliki beberapa organisasi kepemudaan, salah satunya adalah REMAS (Remaja Masjid). Awalnya, Remaja Masjid ini hanya memiliki kegiatan tahunan ketika bulan ramadhan saja, yaitu mengumpulkan zakat dan membagikannya kepada mustahiq (orang yang berhak menerima zakat).
Dalam beberapa
waktu terakhir ini, Rois selaku Ketua Remaja Masjid mempunyai inisiatif untuk
menambahkan beberapa agenda, agar remaja masjid menjadi aktif. Salah satunya
adalah kegiatan pawai obor. Kegiatan tersebut untuk menyambut Tahun Baru Islam, sekaligus menumbuhkan
kembali semangat jiwa nasionalisme dan patriotisme terhadap generasi penerus.
Kegiatan ini, pertama kalinya diagendakan oleh para pemuda Desa Sarikemuning
yang terlibat pada organisasi REMAS.
Pawai obor tersebut diikuti oleh ratusan masyarakat dari
kalangan pelajar, mahasiswa, dan santri. Ratusan obor yang dibawa peserta,
memiliki daya tarik tersendiri. Kelap kelip obor menambah suasana jalanan Desa Sarikemuning, menjadi
lebih berwarna. Antusias masyarakat cukup tinggi dalam menyambut kegiatan ini
dan hampir sepanjang rute yang dilalui
penuh dengan penonton.
Dalam rangka menjaga keamanan, ketertiban peserta dan
masyarakat, Remaja Masjid membutuhkan persiapan yang sangat matang. Mereka
mencoba untuk
meminta bantuan terhadap Kapolres Senduro, TNI, BANSER, LINMAS dan juga
petugas-petugas lainnya untuk menjaga keamanan dan meminimalisir terjadinya
kemacetan pengguna jalan. Pada acara ini, Remaja Masjid
juga mendatangkan tim medis, karena kekhawatiran mereka akan adanya peserta
yang terluka akibat percikan dari api obor, mengingat mayoritas pesertanya usia
7 sampai 15 tahun.
Tak hanya pawai obor
saja yang akan menjadi hiburan masyarakat, berkat kekreatifannya, Remaja Masjid
juga membuat patung sapi raksasa yang terbuat dari bambu. Selain itu, juga ada group
Al-Banjari yang akan menggemakan sholawat dengan alat musik rebana, dengan
harapan keimanan dan keislaman masyarakat Desa Sarikemuning akan semakin kokoh serta
tak mudah goyah dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan aqidah atau syari’ah agama
Islam.
Bersamaan dengan kehadiran
mahasiswa KKN
dari Universitas Jember, UIN Sunan Ampel Surabaya serta delegasi
program PPAP
(Pertukaran Pemuda Antar Provinsi) Kemenpora, yang sedang melakukan
pengabdian di
desa ini. Mereka
turut serta
menjaga agar para peserta pawai obor, khususnya anak-anak agar
tertib berbaris
dan terhindar dari bahayanya lalu-lalang kendaraan sampai di garis finish.
Salah seorang peserta pawai,
Rian mengaku senang mengikuti kegiatan pawai obor. Selain bisa berselawat
bersama dengan teman-temanya, Rian akhirnya mengerti apa makna dari 1 Muharam. “Senang bisa ikut
pawai obor, tadi jalan-jalan bersama teman-teman mengaji,” imbuhnya.
Adapun jumlah para peserta pawai obor ini sekitar 200 peserta yang
berasal dari lembaga-lembaga formal maupun non formal, yang berada di Desa
Sarikemuning. Acara ini akan dilaksanakan berlangsung setelah salat maghrib.
Dimulai dari garis start yang terletak di hutan
jati Dusun Darungan dan berakhir di garis finish yang lokasinya berada di SDN
Sarikemuning 02 Dusun Brak.
Para Remaja Masjid juga telah menyediakan berbagai
macam doorprize untuk peserta pawai obor. Hadiah utamanya ialah berupa satu unit
mesin cuci dan satu ekor kambing,
yang sudah
menjadi incaran para peserta pawai obor.
Penulis : Muhammad Yudianto dan Annisa Miftahul
Jannah
Editor : Mardhatillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar