Sabtu, 30 Juli 2022

PAWAI OBOR DALAM RANGKA MENYAMBUT TAHUN BARU HIJRIYAH

 Desa Sarikemuning, Lumajang. Dalam memeriahkan Tahun Baru Hijriyah 1444, Desa Sarikemuning, menggelar pawai obor pada Sabtu malam (30/7/2022). Desa ini memiliki empat dusun, yaitu Dusun Maduran, Brak, Krajan dan  Darungan. Desa yang juga memiliki beberapa organisasi kepemudaan, salah satunya adalah REMAS (Remaja Masjid). Awalnya, Remaja Masjid ini hanya memiliki kegiatan tahunan ketika bulan ramadhan saja, yaitu mengumpulkan zakat dan membagikannya kepada mustahiq (orang yang berhak menerima zakat).

Dalam beberapa waktu terakhir ini, Rois selaku Ketua Remaja Masjid mempunyai inisiatif untuk menambahkan beberapa agenda, agar remaja masjid menjadi aktif. Salah satunya adalah kegiatan pawai obor. Kegiatan tersebut untuk menyambut Tahun Baru Islam, sekaligus menumbuhkan kembali semangat jiwa nasionalisme dan patriotisme terhadap generasi penerus. Kegiatan ini, pertama kalinya diagendakan oleh para pemuda Desa Sarikemuning yang terlibat pada organisasi REMAS.

Pawai obor tersebut diikuti oleh ratusan masyarakat dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan santri. Ratusan obor yang dibawa peserta, memiliki daya tarik tersendiri. Kelap kelip obor menambah suasana jalanan Desa Sarikemuning, menjadi lebih berwarna. Antusias masyarakat cukup tinggi dalam menyambut kegiatan ini dan hampir sepanjang rute yang  dilalui penuh dengan penonton.

Dalam rangka menjaga keamanan, ketertiban peserta dan masyarakat, Remaja Masjid membutuhkan persiapan yang sangat matang. Mereka mencoba untuk meminta bantuan terhadap Kapolres Senduro, TNI, BANSER, LINMAS dan juga petugas-petugas lainnya untuk menjaga keamanan dan meminimalisir terjadinya kemacetan pengguna jalan. Pada acara ini, Remaja Masjid juga mendatangkan tim medis, karena kekhawatiran mereka akan adanya peserta yang terluka akibat percikan dari api obor, mengingat mayoritas pesertanya usia 7 sampai 15 tahun.

 


Tak hanya pawai obor saja yang akan menjadi hiburan masyarakat, berkat kekreatifannya, Remaja Masjid juga membuat patung sapi raksasa yang terbuat dari bambu. Selain itu, juga ada group Al-Banjari yang akan menggemakan sholawat dengan alat musik rebana, dengan harapan keimanan dan keislaman masyarakat Desa Sarikemuning akan semakin kokoh serta tak mudah goyah dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan aqidah atau syari’ah agama Islam.

Bersamaan dengan kehadiran mahasiswa KKN dari Universitas Jember, UIN Sunan Ampel Surabaya serta delegasi program PPAP (Pertukaran Pemuda Antar Provinsi) Kemenpora, yang sedang melakukan pengabdian di desa ini. Mereka turut serta menjaga agar para peserta pawai obor, khususnya anak-anak agar tertib berbaris dan terhindar dari bahayanya lalu-lalang kendaraan sampai di garis finish.

Salah seorang peserta pawai, Rian mengaku senang mengikuti kegiatan pawai obor. Selain bisa berselawat bersama dengan teman-temanya, Rian akhirnya mengerti apa makna dari 1 Muharam. “Senang bisa ikut pawai obor, tadi jalan-jalan bersama teman-teman mengaji,” imbuhnya.

Adapun jumlah para peserta pawai obor ini sekitar 200 peserta yang berasal dari lembaga-lembaga formal maupun non formal, yang berada di Desa Sarikemuning. Acara ini akan dilaksanakan berlangsung setelah salat maghrib. Dimulai dari garis start yang terletak di hutan jati Dusun Darungan dan berakhir di garis finish yang lokasinya berada di SDN Sarikemuning 02 Dusun Brak. Para Remaja Masjid juga telah menyediakan berbagai macam doorprize untuk peserta pawai obor. Hadiah utamanya ialah berupa satu unit mesin cuci dan satu ekor kambing, yang sudah menjadi incaran para peserta pawai obor.

 

Penulis : Muhammad Yudianto dan Annisa Miftahul Jannah

Editor : Mardhatillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar